Kisah Nyata Medan Warenhuis
Anda bisa menemukan semuanya di sini, di toserba pertama di pantai timur Sumatera … Medan’s Warenhuis, toserba terbesar yang membawa nuansa Paris ke kota Medan. Namun konflik dan perang mengakhiri kejayaan pendiri dan bangunan Warenhuis.
Warenhuis Medan dibuka pada malam hari dan menarik minat publik yang sangat besar. Awalnya, mereka kecewa karena Perusahaan Listrik mengumumkan saat pembukaan pukul 7 malam, bahwa mereka tidak dapat memasok listrik yang cukup untuk menyalakan semua lampu-lampunya. Namun, setengah jam kemudian, bangunan raksasa itu bermandikan lampu listrik yang terang benderang. Kamar-kamar semua terisi, dan ketika walikota Tuan Mackay berbicara, diperkirakan setidaknya 600 orang telah hadir di dalam gedung ini.
Kemudian walikota memotong pita, dan Warenhuis dinyatakan terbuka untuk umum. Pengunjung berjalan melalui pajangan rapi rak dan estlase yang tak terhitung jumlahnya. Semuanya mengucapkan selamat kepada Tuan dan Nyonya Cornfield. Patut dihargai bahwa Tuan Cornfield berani memberikan desain dan pengerjaan bangunan mewah ini kepada seorang arsitek muda yang belum terkenal. Tuan Gerard Bos dengan sukses menjawab tantangan tersebut dengan memberikan sebuah bangunan monumental untuk kota Medan (De Sumatra Post, 16 November 1920)
Begitulah kemeriahan pembukaan Warenhuis Medan pada 12 November 1920, department store terbaru dan…